Sele - Sele

10 Rekomendasi Pekerjaan dari Tan Malaka yang Cocok bagi Mahasiswa Fresh Graduate

Siapa sih yang gak tau sosok tokoh pergerakan satu ini. Namanya begitu diagungkan oleh tiap mahasiswa, khususnya mahasiswa pergerakan. Mereka wajib, seenggaknya memiliki satu karya dari Bapak Republik yang dilupakan ini. Ya, kita tau sendirilah. Semua mahasiswa pergerakan yang sangat aktif, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus. Tapi, teladan Tan Malaka bisa digunakan oleh setiap mahasiswa yang baru tamat.

Wataknya yang gigih dan tak pernah neko-neko ini, baiknya menjadi kiblat bagi setiap mahasiswa dari berbagai jurusan yang bingung, setelah tamat mau ngapain ya? nggak perlulah kerja-kerja yang standar gajinya harus 8 juta-an perbulan. Apalagi nyari kerjaan tapi dibantu sama bapak, eh. Minimal pekerjaan ini bisa tambah pengalaman dan skill sudah untung. Nah, kalian bisa mencoba kerjaan yang related kalo saja Tan Malaka hidup sebagai mahasiswa freshgradeuate saat ini.

Content Writer

Tak tanggung-tanggung, Tan Malaka adalah seorang penulis ulung. Ia memiliki berbagai ide brilian. Bahkan berbagai karyanya masih dipakai hingga saat ini. Ya, sebut saja karya masterpiece-nya Madilog (materialisme, dialektika, dan logika).

Tapi bagi mahasiswa freshgraduate, jangan paksakan untuk nulis karya yang bisa ngimbangi karyanya Tan Malaka, apalagi pengennya karya yang melampaui jagad bima sakti. Santai saja. nulis yang sederhana-sederhana saja dulu. Yang penting tulisan kita bisa dipahami oleh semua orang. Begitu pun Tan Malaka. Ia selalu mengasah kemampuan menulisnya di berbagai tempat, bahkan pernah nulis di penjara. Lah kita, di kafe saja kebanyakan ngomong daripada nulis hwahahahah.

Jadi Hacker

Tan Malaka pernah menjadi buron oleh pihak pemerintah kolonial Belanda dan kabur ke berbagai negara. Selama menjadi buron, Tan Malaka terus mengeksplorasi berbagai hal. Bagi mahasiswa jurusan saintek bisalah ngikuti jejaknya Tan Malaka. Ngotak-ngatik data pemerintah yang nggak becus dan bisa ngatasi kebocoran data, anjaaay.

Jadi Anggota Partai

Kita semua sudah tau, Tan Malaka adalah sosok yang paling cemerlang di bidang politik. Bahkan ia mengutarakan berbagai gagasan yang berani. Nggak tanggung-tanggung loh, saat diadakan forum pertemuan Komunis Internasional, ia berani mengutarakan bahwa Islam dan Komunis harus bersatu melawan imperialisme.

Mahasiswa jurusan politik yang baru tamat, mungkin bisa mencoba hal itu. Berikan terus terobosan. Harus ingat kata-katanya beliau yang sangat epik “Tuan rumah tak boleh negosiasi dengan maling”. Di tengah kondisi dan situasi politik di Indonesia yang kaca balau, kalian bisa membuat gebrakan dengan meneladani tindakan dan pikirannya Tan Malaka. Tapi ya susah kan, kalo bisa pragmatis kenapa enggak?

Jadi Buruh di Bidang Apa Pun

Kalian mahasiswa jurusan apa pun setelah tamat bingung mau jadi apa. Coba lemparkan saja surat lamaran ke berbagai tempat. Bahkan kalo keterima jadi office boy (OB), driver ojol, atau tukang kayu, ups.  jangan malu, yang penting digaji. Tan Malaka adalah orang yang sangat berdikari. Ia mampu bekerja dalam berbagai hal dan segala tekanan, bahkan sempat jadi buruh kereta api.

Jadi Pengamat Sosial dan Politik

Siapa pun bisa jadi pengamat. Tapi pengamat yang berkualitas adalah mereka yang menempuh pendidikan setidaknya sampai jenjang S1. Mengapa tidak? Kalian bisa menganalisis berbagi situasi dan kondisi di Indonesia yang saat ini benar-benar absurd.

Guru Honor

Kalian yang tidak memiliki background guru atau tidak mengambil jurusan keguruan, tapi bingung mau melakukan kegiatan apa setelah tamat kuliah. Mengajar adalah solusi paling cocok. Tan Malaka sudah memberikan buah pikirnya tentang pendidikan yang ada di Indonesia. Ya, minimal tiap mahasiswa harus taulah.

Mau jadi guru di tingkat apa pun, PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, gass trossss. Kalian harus mencerdaskan anak bangsa dan ubah pola pikirnya. Ingat! Para guru jangan memakai hal-hal mistis dalam mengajar. Seperti yang diungkapkan Tan Malaka. “Tujuan Pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan kemauan serta memperhalus perasaan.”

Jadi Penceramah/Orator

Kalo kalian suka omon-omon, ya itu adalah suatu anugerah yang harus disyukuri. Karena itu adalah talenta yang nggak boleh dianggap remeh. Jangan salah loh, dari skill ini kalian bisa menarik perhatian orang. Jangan salah loh, Tan Malaka pernah membangkitkan semangat para audiens  pada kongres Komunis Internasional keempat yang diadakan 12 November 1922. Kalo kalian orang yang jago meyakinkan orang, pasti kalian akan dilirik sama satu Indonesia.

Jadi Pedagang Buku

Kata-kata epik lainnya dari Tan Malaka “sepanjang toko buku masih ada, selama itu juga pustaka dapat dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu pakaian dan makanan bisa dikurangi”. Menurut saya kata-kata ini masih relevan untuk saat ini. Bagaimana nggak, di tengah mahasiswa-mahasiswa skena yang cari kerjaan kalo bisa gajinya melewati UMR, kalian harus berani out of the box.

Mencoba buka toko buku di berbagai daerah juga nggak ada salahnya, apalagi di daerah plosok yang masih membutuhkan pendidikan. Kan, masih banyak daerah-daerah yang terbatas akses internet. Orang-orang di sana pasti butuh buku kan untuk belajar.

Jadi Asisten Peneliti, tapi Bukan Nge-joki, Ya!

Tan Malaka yang sempat mengenyam pendidikan di Belanda, bahkan salah satu gurunya bernama Horensma sangat tertarik dan memuji otak briliannya. Tak tanggung-tanggung ia mendapat pendidikan tinggi di Belanda berkat gurunya tersebut. Nah kalian bisa tuh, coba-coba jadi asisten peneliti lapangan bagi para dosen. Terutama mahasiswa yang lulus dengan predikat cumlaude.  

ASN adalah Opsi Lain

Kalo Tan Malaka hidup di era ini, saya berkeyakinan besar bahwa jadi ASN adalah opsi lain. Gimana bilangnya, coba kelen tengok sepak terjangnya Tan Malaka. Idealisme yang menjadi prinsip dasar kepribadiannya tentu jiwanya akan meronta-ronta kala dihadapkan dengan praktek-praktek yang menyimpang. Kalo ada atasan yang salah langsung itu dikritik.

Fachri Syauqii

Pewarta weread.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *