Bongak

Guru, Perantara Ilmu Panutan Perilaku

Orang hebat bisa melahirkan karya yang bermutu, tetapi guru yang bermutu dapat melahirkan ribuan orang hebat.

Unknown

Salah satu ungkapan dalam bahasa Jawa tentang guru yang paling menarik bagi saya adalah “Guru, digugu dan ditiru”. Jika diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa Indonesia, ungkapan ini mengandung arti bahwa guru adalah orang yang dapat dipercaya dan diikuti. Ungkapan ini pulalah yang menjadi inspirasi saya untuk menulis hari ini. Tulisan ini saya dedikasikan kepada seluruh guru di Indonesia yang dengan berbahagia merayakan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2024 hari ini.

Kita bisa pandai menulis dan membaca karna siapa

Kita bisa tahu beraneka bidang ilmu karena siapa

Kita jadi pintar dibimbing Pak Guru

Kita jadi pandai dibimbig Bu Guru

Guru bak pelita

Penerang dalam mulia

Jasamu tiada tara

Penggalan lirik lagu di atas saya ambil dari sebuah lagu yang sering saya dengar waktu sekolah dulu. Itu merupakan penggalan lagu yang berjudul Jasamu Guru karya M. Isfanhari. Liriknya singkat, padat dan penuh makna. Bagaimana tidak, peran penting seorang guru tergambar dari tujuh larik penuh arti. Mari kita bayangkan bagaimana lugu dan mudanya kita saat pertama kali memasuki kelas di sekolah dulu. Kita belum bisa membaca saat masuk sekolah dasar bahkan belum mampu menulis angka satu di kertas berkotak. Namun dengan perlahan, kita akhirnya bisa merangkai kata menjadi kalimat hingga paragraf. Gurulah yang telah mengajarkan kita untuk membaca dan menulis.

Kita sepakat bahwa membaca dan menulis merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Dasar ini akan membawa kita untuk melangkah lebih jauh ke dalam ilmu pengetahuan itu sendiri. Begitu kita mampu membaca, kita memiliki kesempatan yang semakin luas untuk membuka caklawala dunia. Kita bisa membaca berbagai buku dan menyerap berbagai hal baru di dalamnya. Kita bisa pula menuliskan kembali sesuatu dari hasil bacaan kita yang nantinya dibaca oleh orang lain sebagai ilmu yang baru pula. Setidaknya begitulah cara ilmu pengetahuan terus maju dan berkembang. Daya pikir kita yang beragam dan sudut pandang kita yang berbeda-beda menjadikan ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang menarik untuk dipelajari dan digali lebih lanjut lagi. Lebih jauh lagi, penerapannya ilmu pengetahuan juga mampu melahirkan karya dan teknologi yang bermanfaat bagi semua orang. Dan benar saja, semua berawal dari seorang guru.

Selain dipercaya ucapannya, guru juga diikuti perilakunya. Kita sudah membaca tentang besarnya jasa seorang guru dalam ilmu pengetahuan. Nyatanya, seorang siswa tidak hanya menyerap ilmu yang disampaikan guru tapi juga mengikuti perilakunya. Layaknya seorang ibu dan ayah yang menjadi role model bagi anaknya di rumah, guru juga menjadi contoh bagi siswa di sekolah. Coba kita flashback sedikit ingatan kita ke beberapa karakter guru yang pernah kita temui saat sekolah dulu. Coba ingat bagaimana kita nyamannya kita saat berkomunikasi dengan guru yang dengan lemah lembut menasehati kita, bagaimana kita merindukan kelas dengan games seru dan lelucon menarik dari guru yang kita anggap paling asik di sekolah atau bagaimana kita takut dengan guru strict yang membuat kita masuk kelas sebelum bel berbunyi dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Guru tidak hanya menyampaikan ilmu tapi juga menjadi tuntunan perilaku. Guru strict mengajarkan kita bahwa disiplin memberikan kita keleluasaan mengatur waktu, guru asik memberikan kita contoh tentang menjalani hidup yang tidak melulu serius dan guru yang lemah lembut mengajarkan kita bahwa perilaku tidak hanya hanya berubah karena hukuman tapi juga sentuhan lembut yang membuat kita sadar dengan sendirinya.

Bersama guru kita bertumbuh dan melihat dunia dengan cara yang luar biasa. Ilmu yang diberikan telah menerangi jalan kita menuju cita-cita. Pedoman perilaku yang diperlihatkan telah membentuk karakter kita hingga menjadi manusia seutuhnya. Terima kasih guru, ilmu dan panutanmu telah mengantarkan kami ke depan pintu gerbang masa depan penuh harapan. Terima kasih guru, jasamu akan kami kenang selalu.

Anne Pratiwi

Dosen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *