Bongak

Konformitas dan Ikut-Ikutan: Mengungkap Perbedaan dan Implikasinya dalam Interaksi Sosial

Topik Konformitas dan ikut-ikutan sering kali menjadi perbincangan yang menarik dalam konteks interaksi sosial. Meskipun keduanya terkait dengan perilaku menyesuaikan diri dengan orang lain, terdapat perbedaan mendasar antara konformitas dan ikut-ikutan. Pembedahan konformitas dan ikut-ikutan, memberikan jalan untuk kita  agar dapat mengenali perbedaan mendasar antara kedua konsep ini. Memahami motivasi yang mendorong konformitas dan ikut-ikutan serta dampaknya pada individu dan masyarakat merupakan langkah awal untuk mengelola pengaruh sosial ini dengan bijak. Dengan mempertahankan keseimbangan yang sehat antara menyesuaikan diri dengan norma sosial dan mempertahankan keunikan diri, kita dapat membentuk hubungan sosial yang autentik dan memberdayakan diri kita sendiri serta orang lain dalam interaksi sosial sehari-hari. Perilaku manusia sering dipengaruhi oleh norma dan tekanan sosial. Dua konsep penting yang berkaitan dengan bagaimana individu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial mereka adalah konformitas dan ikut-ikutan. Meskipun sering kali dianggap mirip, kedua konsep ini memiliki perbedaan yang signifikan dan implikasi yang berbeda dalam konteks interaksi sosial.

Konformitas adalah perilaku kita untuk menyesuaikan diri dengan norma dan ekspektasi sosial di sekitar kita. Hal ini melibatkan penyesuaian opini, sikap, atau tindakan agar sejalan dengan mayoritas. Sebaliknya, ikut-ikutan mencakup kecenderungan kita untuk meniru atau menyesuaikan perilaku, gaya hidup, atau preferensi orang lain di sekitar kita. Individu yang menerapkan ikut-ikutan dalam kehidupan sosialnya, mengadopsi atau meniru perilaku orang lain yang dianggap sebagai model atau inspirasi. Motivasi utama dibalik konformitas adalah kebutuhan kita akan penerimaan dan terhubung dengan orang-orang di sekitar kita. Kita ingin diterima oleh kelompok dan menghindari penolakan sosial. Di sisi lain, ikut-ikutan dipicu oleh keinginan kita untuk terhubung dengan orang-orang yang dianggap sebagai model atau inspirasi. Kita ingin merasakan persatuan, kesamaan, atau kesuksesan yang mereka miliki.

Fokus dari konformitas adalah penyesuaian dengan norma dan ekspektasi sosial yang ada di kelompok atau masyarakat. Ini bisa terjadi diberbagai konteks, seperti tempat kerja, keluarga, atau komunitas. Sedangkan ikut-ikutan lebih berfokus pada meniru perilaku, gaya hidup, atau preferensi tertentu dari individu atau kelompok tertentu. Hal ini seringkali terjadi di lingkungan yang lebih luas, seperti dalam lingkup teman, komunitas online, atau dalam tren dan mode. Konformitas yang seimbang dapat membantu menjaga harmoni sosial dan kohesi dalam kelompok atau masyarakat. Namun, konformitas yang berlebihan dapat membatasi pemikiran mandiri, kreativitas, dan inovasi individu. Ikut-ikutan dapat mengembalikan rasa kepercayaan diri yang hilang, tetapi juga dapat mengancam otonomi dan keunikan individu. Kedua fenomena ini dapat memengaruhi norma sosial, stereotipe, dan tekanan sosial yang muncul dalam kehidupan Masyarakat. Penting untuk mencari keseimbangan yang sehat antara konformitas dan ikut-ikutan. Menghargai dan mematuhi norma sosial yang mempromosikan keadilan, kesetaraan, dan kebaikan adalah penting untuk menjaga harmoni sosial. Namun, kita juga perlu mempertahankan otonomi diri, identitas, dan pemikiran kritis yang independen. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri, nilai-nilai pribadi, dan aspirasi individual membantu dalam menjaga keseimbangan yang sehat dalam menyesuaikan diri dengan orang lain.

Konformitas dapat terjadi melalui dua mekanisme utama: Konformitas Normatif merupakan Individu menyesuaikan diri dengan norma kelompok untuk mendapatkan penerimaan sosial dan menghindari penolakan. Contohnya adalah ketika seseorang mengikuti mode berpakaian tertentu untuk tidak terlihat aneh di antara teman-temannya. Konformitas Informasional yaitu Terjadi ketika individu mengubah perilaku atau pendapat mereka berdasarkan informasi atau pengetahuan yang diperoleh dari kelompok. Misalnya, seorang siswa mungkin mengubah jawabannya dalam sebuah diskusi kelas setelah mendengar penjelasan yang meyakinkan dari siswa lain. Konformitas dapat meningkatkan kohesi kelompok dan memfasilitasi kerja sama. Misalnya, dalam tim kerja, konformitas terhadap prosedur standar dapat meningkatkan efisiensi.Namun, terlalu banyak  konformitas dapat menghambat kreativitas dan inovasi. Individu mungkin merasa takut untuk mengemukakan ide-ide baru yang berbeda dari norma kelompok.

Ikut-ikutan adalah perilaku di mana individu meniru tindakan atau keputusan orang lain, sering kali tanpa mempertimbangkan informasi atau logika yang mendasari perilaku tersebut. Ini lebih sering didorong oleh tekanan sosial, dimana Individu mengikuti perilaku orang lain karena kecemasan masal karena peristiwa tertentu atau tidak mau ketinggalan tren. Misalnya, seseorang membeli produk tertentu hanya karena banyak orang lain yang membelinya dan fenomena panic buying. Dalam situasi tertentu, ikut-ikutan dapat membantu dalam pengambilan keputusan cepat, seperti evakuasi darurat di mana mengikuti kerumunan bisa menyelamatkan nyawa. Ikut-ikutan dapat menyebabkan keputusan irasional dan merugikan. Misalnya, ikut-ikutan dalam investasi tanpa analisis dapat menyebabkan kerugian finansial besar.

Hal ini memperlihatkan bahwa ikut-ikutan dipengaruhi oleh tekanan sosial dan ketakutan akan kehilangan, sering tanpa pertimbangan kritis. Proses Pengambilan Keputusan Cenderung tidak rasional dan dilakukan tanpa banyak analisis atau pemikiran kritis. Dapat membantu dalam situasi mendesak, tetapi berisiko menyebabkan perilaku irasional dan merugikan. Konformitas dipengaruhi oleh keinginan untuk diterima dan rasa hormat terhadap norma kelompok. Melibatkan perubahan sikap atau perilaku yang lebih sadar dan sering kali berdasarkan evaluasi informasi dari kelompok. Dapat memperkuat norma sosial dan meningkatkan kerja sama, tetapi juga bisa menghambat inovasi

Fakhria Nesa

Dosen Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *