Sele - Sele

Sentuhan Kulit-ke-Kulit: Mengintip Keajaiban Ikatan Orang Tua dengan Bayi

Saat dunia terpaku pada teknologi dan kesibukan, satu hal tetap menjadi pusat perhatian: bagaimana kita dapat memastikan bahwa esensi hubungan manusia tetap terjaga? Dalam konteks ini, praktik sederhana yang menghasilkan dampak luar biasa muncul sebagai fokus utama, yakni sentuhan kasih sayang kulit-ke-kulit (skin-to-skin contact) antara orang tua dan bayi baru lahir. Praktik sentuhan kulit-ke-kulit bukan hanya momen keintiman, tetapi juga memiliki manfaat ilmiah yang mendalam dalam perkembangan bayi.

Apa itu Sentuhan Kulit-ke-Kulit ?

Dalam sebuah momen penuh keajaiban, bayi yang baru lahir membawa semangat baru ke dunia ini. Namun, inilah saat di mana fondasi ikatan yang tak tergantikan antara orang tua dan anak mulai terbentuk. Di tengah keindahan momen ini, sentuhan kulit-ke-kulit muncul sebagai salah satu elemen krusial untuk memastikan perkembangan bayi berjalan dengan baik. Praktik ini memungkinkan kulit bayi untuk bersentuhan langsung dengan kulit orang tua.

Momen indah saat kelahiran bayi ini membuat ikatan emosional tak hanya terjadi, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang tak terduga pada perkembangan bayi. Praktik ini dapat dimulai segera setelah kelahiran, bahkan sebelum tali pusat dipotong, dan dianjurkan dilanjutkan selama beberapa jam pertama setelah bayi lahir.

Mengapa Sentuhan kulit-ke-kulit Penting?

Stabilisasi suhu tubuh. Ketika bayi baru lahir, suhu tubuhnya belum stabil dan perlu bantuan ekstra untuk menjaganya tetap hangat. Sentuhan kulit-ke-kulit menjadi penyelamat di sini. Kontak kulit langsung dengan kulit orang tua membantu menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil dan menghindari perubahan suhu yang tiba-tiba.

Regulasi jantung dan pernapasan. Sentuhan kulit-ke-kulit bukan hanya tentang kehangatan fisik, tetapi juga tentang keajaiban kesehatan. Ketika kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu atau bapak, ritme jantung dan pernapasan bayi diatur. Sentuhan lembut ini membantu jantung bayi berdetak dengan lebih harmonis dan pernapasan menjadi lebih teratur.

Stimulasi sensorik dan perkembangan. Sentuhan kulit-ke-kulit merangsang indera peraba bayi, membantu dalam pengembangan sensasi-sensasi penting. Kulit adalah jendela sensorik utama, dan praktik ini adalah langkah pertama bayi dalam memahami dunia di sekitarnya. Dari sentuhan kasih sayang ini, indera peraba bayi menerima rangsangan penting yang membantu perkembangan persepsi taktil dan sensitivitas sensorik.

Redakan stres dan hubungan emosional. Saat bayi baru lahir, dunia yang baru dapat menjadi menakutkan. Sentuhan kulit-ke-kulit membantu mengurangi stres dan ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan bayi. Ini menciptakan suasana yang tenang dan nyaman, membantu bayi tidur lebih mudah dan mengurangi ketidaknyamanan.

Hormon cinta dan kesejahteraan. Hormon oksitosin, juga dikenal sebagai ‘hormon pelukan’, merasuki praktik sentuhan kulit-ke-kulit. Hormon ini memperkuat ikatan antara orang tua dan bayi, membawa perasaan relaksasi yang membantu dalam mengatasi perasaan baru. Hal ini juga memberikan rasa kepercayaan diri dan menghangatkan interaksi sosial.

Manfaat Bagi Orang Tua dan Bayi

Tak hanya bayi yang mendapat manfaat dari sentuhan kulit-ke-kulit, orang tua juga merasakan dampaknya. Praktik ini membantu meredakan stres orang tua baru, memberikan rasa percaya diri dalam merawat bayi dan menawarkan kedekatan yang tak ternilai harganya, menghubungkan mereka dengan cara yang tak tergantikan. Ini juga memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Sentuhan kulit-ke-kulit telah mengubah kehidupan keluarga di seluruh dunia. Ia membawa dasar yang kokoh bagi pertumbuhan anak-anak, baik secara fisik maupun emosional.

Tidak hanya praktik berdasarkan intuisi, praktik sentuhan kulit-ke-kulit juga didukung penelitian ilmiah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ruiz et al. (2023) menunjukkan bahwa praktik sentuhan kulit-ke-kulit dalam tahap akhir persalinan memiliki dampak positif dalam mencegah pendarahan pasca persalinan. Sentuhan kulit-ke-kulit menjadi titik di mana pengetahuan ilmiah bertemu dengan kebijaksanaan alami; di mana perkembangan ilmiah berpadu dengan hangatnya kasih sayang manusia. Sentuhan kulit-ke-kulit tetap memancarkan makna yang tak terukur dengan angka atau grafik. Ia melampaui batas data dan mengandung esensi sejati menjadi manusia. Setiap pelukan, setiap sentuhan, menciptakan kisah hidup bayi yang sedang ditulis. Melalui sentuhan lembut kasih sayang, kisah itu tumbuh, berkembang, dan memberikan warna pada perjalanan yang akan datang.

Di tengah pesona teknologi dan gejolak dunia modern, praktik sederhana sentuhan kulit-ke-kulit telah mengantarkan pada temuan bahwa kehangatan dan cinta manusiawi tetap tak berubah. Sentuhan kulit-ke-kulit adalah panggilan kembali kepada hal-hal dasar dalam interaksi manusia: sentuhan, cinta, dan perhatian.

Ketika bayi merespons dengan senyuman kecil atau pandangan penasaran, itu lebih dari sekadar reaksi terhadap sentuhan kulit-ke-kulit. Itu adalah respons terhadap pesan yang lebih besar. Pesan bahwa mereka disambut dengan hangat dalam dunia ini, dicintai, dihargai, dan selalu memiliki tempat istimewa dalam pelukan kasih sayang yang penuh cinta dari orang tua.

Ira Mulya Sari

Dosen Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *