Sontek

Kebangkitan Duo Milano Dalam Paruh Musim Kompetisi

Milan merupakan sebuah kota yang terletak di Italia bagian Utara. Kota ini merupakan sebuah kota yang paling maju di Italia. Kota Milan merupakan ibu kota dari wilayah Lombardia. Kota ini merupakan kota terbesar dan penduduk terbanya kedua setelah Roma. Kota ini juga dikenal sebagai kota bisnis, pusat finansial di Italia, kota yang dikenal sangat maju dalam industri fashion dan sebuah kota yang terkenal dengan duo Milano, yaitu AC Milan dan Internazionale Milan (Inter Milan).

Jika berbicara tentang sepak bola Kota Milano, pada awalnya kota ini hanya memiliki sebuah klub kriket dan sepak bola Milan yang berdiri pada tahun 1899 yang didirikan oleh Herbert Kilplin dengan Alfred Edwards. Akan tetapi pada tanggal 9 Maret 1908 terjadi perpecahan di antara klub tersebut. Perpecahan yang didasari oleh suatu keinginan untuk mendirikan sebuah tim sepak bola yang tidak hanya diisi oleh pemain yang berasal dari Italia, akan tetapi juga diisi oleh orang-orang luar Italia. AC Milan yang berisi oleh orang-orang Inggris dan Italia, sedangkan tim yang teridiri dari orang-orang Italia dan Swiss yang tidak terlalu suka dengan hegemoni orang-orang Inggris dan Italia di tubuh AC Milan memutuskan untuk memecahkan diri menjadi sebuah klub. Kemudian nama Internazionale diambil oleh para pendiri-pendirinya sebagai sebuah klub sepak bola yang terdiri dari banyak pemain dari berbagai negara.

Rivalitas Ac Milan dan Internazionale Milan masih dapat dirasakan hingga saat ini. Pertentangan antara keduanya tersebut tidak hanya melibatkan aspek sepak bola semata, melainkan kelas sosial dan politik. Ultras Milan merupakan pendukung politik sayap kiri yang berhubungan dengan paham sosialis. Sedangkan Ultras Inter beraliran politik sayap kanan yang berhubungan dengan liberalisme. Kudua suporter tersebut juga memiliki perbedaan. Suporter Milan merupakan penduduk kelas bawah yang bekerja sebagai buruh atau kaum pekerja (ploretar), sedangkan suporter Inter didukung oleh masyarakat golongan menengah atas atau disebut kaum (borjuis). Rivalitas tersebut juga sering disebut sebagai Derby Della Madoninna.

Milan merupakan rumah bagi dua klub sepak bola raksasa Eropa, AC Milan dan Inter Milan. Sudah sejak lama keduanya bersaing untuk menjadi yang terbaik di kota Milan. Tim sepak bola yang berasal dari Kota Milan tersebut bermarkas di stadion yang sama. Akan tetapi penamaan stadion bagi keduanya berbeda,  Sansiro (AC Milan) dan Giusseppe Meazza (Inter Milan). Keduanya sama-sama berhasil mengemas 18 scudetto di kompetisi Serie A, sedangkan di kompetisi Eropa Ac Milan masih mengungguli Inter Milan dengan 7 kali juara Champions, sedangkan Inter Milan baru mengemas 3 juara Champions. Akan tetapi persaingan keduanyapun tidak hanya dalam memperebutkan trophy/ juara, melainkan dalam transfer pemain juga terjadi persaingan, seperti baru-baru ini ada nama Tonali yang santer dikaitkan dengan Inter Milan, walaupun pada akhirnya berlabuh di Ac Milan. Selain itu tercatat juga ada beberapa pemain yang pernah bermain untuk kedua tim tersebut, di antaranya Seedorf, Pazzini, Vieri, Balotelli, Ronaldo, Roberto Baggio, Cassano, Stefano Pioli dan masih banyak lagi pemain yang pernah merasakan berain untuk kedua tim kota Milan tersebut.

Rivalitas keduanyapun disebut sebagai sebuah derby yang sangat ditunggu-tunggu oleh penikmat sepak bola. Pertandingan tersebut disebut sebagai Derby Della Madonnina. Derby ini merupakan sebuah pertandingan sepak bola yang sarat akan gengsi bagi kedua tim Kota Milan. Pertandingan derby ini juga dipandang sebagai salah satu pertandingan terbesar di Italia dan juga di dunia. Derby ini juga merujuk kepada sebuah patung Madonnina yang berada di puncak menara Katedral Duomo yang berada di tengah-tengah kota Milan.

Selama beberapa musim terakhir kedua tim dari kota Milan ini mengalami penurunan performa, serta finansial yang tidak stabil, sehingga keduanya harus bersaing untuk memperbaiki papan kelasemen dan berebut tiket ke Liga Champions serta Liga Eropa. Keduanya sempat mengganti beberapa pelatih guna mengangkat pamor kedua tim tersebut supaya dapat bersaing untuk memperebutkan scudetto. Maka dari itu keduanya juga jor-joran dalam pasar transfer pemain yang diinginkan pelatih untuk mampu bertempur bak gladiator di lapangan hijau untuk mendapatkan yang terbaik di Kota Milano.

Baik AC Milan maupun Inter Milan pada saat ini sedang dalam peforma apik. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan mereka di papan kelasemen sementara yang mana pada pekan ke 15 AC Milan berhasil meuncaki kelasemen dengan 37 poin, dan Inter Milan terus membayangi di peringkat kedua dengan 36 poin. Hal ini menandakan bahwa keduanya sudah mulai serius untuk bersaing dengan tim-tim lainnya dan berambisi untuk menghancurkan hegemoni Juventus yang selama 9 musim terakhir berhasil menjuarai turnamen tersebut.

Nasib keduanya di pentas Eropa saat ini sangat berbeda. Perjalanan Inter di pentas Liga Champions tidak begitu jelek, walaupun pada fase group tersebut Inter menjadi juru kunci. Sedangkan AC Milan masih terus melaju di babak 32 besar Liga Eropa. Salain itu dalam beberapa hari ke depan, keduanya juga akan bertanding di ajang Copa Italia di baba 16 besar. AC Milan akan menghadapi wakil dari Turin, yaitu Torino, sedangkan Inter Milan akan menghadapi Fiorentina. Keduanya berusaha untuk memperoleh tiket perempat final Copa Italia. Akan tetapi, sebelum bermain di Copa Italia, keduanya akan bertanding terlebih dahulu di pentas Serie A. Keduanya akan berjuang untuk menjadi yang terbaik di papan kelasemen kompetisi Serie A. Akankah persaingan kedua tim dari kota Milan tersebut akan tetap berlanjut sampai akhir musim. Kita tunggu saja sampai akhir musim, siapakah di antara kedua tim tersebut yang berhasil mempertahankan performanya dengan apik, sehingga dapat mempertahankan posisinya di puncak kelasemen. Patut ditunggu hingga akhir musim 2020-2021.

Saddam Ali Nasihudin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *